Selasa, 15 Agustus 2017

Kerajinan Akar di Magelang Tidak Bergantung pada Kelemahan Rupiah


Kerajinan Akar di Magelang Tidak Bergantung pada Kelemahan Rupiah

Sebaliknya, kerajinan asal ini menghasilkan dollar karena sebagian besar pembeli kerajinan akar datang di Amerika Serikat,
Negara-negara Eropa, dan Asia. Kerajinan Malam Dayak Nyatu Dayak Bentuk usaha yang dibudidayakan Arwan tidak dipengaruhi oleh
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Segmen 8: Harga Cabai Kian Pedas untuk Inovasi Pengrajin Kulit BACA JUGA
Seperti yang dipamerkan di Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (26/8/2015), ke Jalan Magelang-Yogyakarta, Desa Paremono, Kecamatan Mungkid,
Magelang, Jawa Tengah, bengkel karya seni dan toko Muhammad Arwan berada. Apalagi, bahan kerajinan akar tidak
Permintaan dolar untuk menerimanya Jadi ada sektor yang masih bertahan menuai keuntungan di tengah porsi
Rupiah terhadap dolar (Nda / Sss). Datang dari luar negeri, seperti pembeli yang datang di Singapura. Arwan sudah 15 tahun mengejar
Profesi sebagai pengrajin. Arwan menggunakan akar pohon yang bisa dianggap sampah atau limbah. Magelang - Tidak banyak sektor usaha
Dipengaruhi oleh melemahnya rupiah dalam dolar AS. Salah satu bisnis yang menggunakan limbah. Seperti di Magelang, limbah akar kayu
Dimanfaatkan oleh pengrajin menjadi karya seni di pasar. Dari tangan Arwan, akarnya bisa diaplikasikan sebagai barang karya seni. Seperti
Patung gurita atau kuda Semuanya terbuat dari akar kayu.Baca juga: contoh plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar