Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Adi Nugroho menegaskan bahwa pertukaran non-minyak dan bensin antara Bali dan AS meningkat
12,89 persen sehingga pendapatan devisanya tumbuh USD 19,2 juta selama periode Januari-Februari 2016, sedangkan
Periode identik tahun sebelumnya hanya Rp 17 juta. Sementara itu, produk impor Bali, yang merupakan bagian mentah kecil
Bahan dan kerajinan tangan seperti bahan, permata, peralatan listrik, logam, plastik dan jam tangan, dan juga pesawat terbang
Mesinnya Dari sepuluh barang tersebut, tujuh jenis barang tujuan Amerika Serikat tercatat telah mendapat kontribusi paling dominan.
Produk ini meliputi produk ikan dan udang. Dia mengatakan bahwa tujuh dari semua produk ekspor utama Bali terus dijual
Memenuhi persyaratan semua Amerika Serikat, dan penderitaannya adalah, di samping itu, negara Paman Sam adalah pembelinya
untuk ini. Pengusaha Bali menilai meski pasar adidaya diprediksi akan tumbuh kurang memadai bagi konsumen AS
Adalah pembeli produk terbesar dari Bali. Pengusaha Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai pembeli terbesar dari berbagai jenis
Kerajinan tangan dan barang-barang pertanian Bali. Kondisi ini memicu perdagangan ke properti Paman Sam naik menjadi 12,89
persentase. Apalagi produk furnitur, penerangan rumah, produk olahan susu dan olahan ikan, item batu, plester dan semen
Dengan tenunan jerami / tenun menggunakan proporsi 24,05 persen, 24,59 persen, 23,92 persen, 22,15 persen, 52,05 persen, 20,08.
Persentase dan 28,98 persen. Sementara barang perhiasan (permata) dan produk barang rajutan kebanyakan diekspor ke Singapura dengan menggunakan
Persentase 28,06 persen dan 27,17 persen. Sedangkan item produk kulit dikirim ke Jepang bersamaan dengan prosentase
Dari 29,70 persen. [Idr].Baca juga: plakat wisuda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar